Selamat Datang di SMPN 4 Pakenjeng

SMPN 4 Pakenjeng merupakan satuan pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Garut yang terletak di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Selamat Datang di SMPN 4 Pakenjeng

SMPN 4 Pakenjeng merupakan satuan pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Garut yang terletak di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Selamat Datang di SMPN 4 Pakenjeng

SMPN 4 Pakenjeng merupakan satuan pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Garut yang terletak di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Selamat Datang di SMPN 4 Pakenjeng

SMPN 4 Pakenjeng merupakan satuan pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Garut yang terletak di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Selamat Datang di SMPN 4 Pakenjeng

SMPN 4 Pakenjeng merupakan satuan pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupaten Garut yang terletak di Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut

Senin, 03 Oktober 2022

Menumbuhkan Budaya Literasi di Sekolah

Para Siswi SMPN 4 Pakenjeng Saat Belajar Kelompok (ilustrasi)
Para Siswi SMPN 4 Pakenjeng Saat Belajar Kelompok (ilustrasi)
Literasi merupakan kemampuan atau keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, berhitung dan memecahkan masalah dalam kehidupan keluarga, masyarakat, atau individu itu sendiri. Kemampuan tersebut tak lepas dari keberadaan sekolah dan perlu adanya proses belajar yang berkesinambungan bagi peserta didik. 

Pembiasaan dan latihan juga penting untuk dilakukan, agar nantinya peserta didik mempunyai cukup bekal untuk menghadapi dinamika kehidupan yang semakin kompleks di masa yang akan datang.  

Menurut data yang dirilis Central Connecticut State University 2016 menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia termasuk kedalam kategori rendah. Yakni menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara yang disurvei (Kompas, 29/08/2016). Padahal, membaca merupakan jendela informasi dan pintu gerbang dalam memperoleh wawasan dan pengetahuan. Kita bisa tahu dan mengerti berbagai hal, salah satunya dari proses membaca. Jika kemampuan membaca rendah, maka cepat atau lambat kita akan semakin tertinggal dari bangsa lain.  

Kemampuan membaca memang tidak mudah untuk dibiasakan oleh siswa. Pasalnya, di usianya yang belia, perlu pemahaman mengenai manfaat apa yang akan diperoleh dari membaca. Selain itu, proses membaca juga sulit direalisasikan jika individu tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap apa yang akan dibaca.  

Pembiasaan kegiatan membaca di lingkungan sekolah bisa dimulai dari membaca buku bacaan ringan. Misalnya seperti novel, komik, majalah dan buku teks yang menarik perhatian siswa. Kemudian bisa dilanjutkan dengan bacaan yang lebih tinggi, seperti buku paket, modul, diktat, dan sumber belajar lain yang menunjang pengetahuan siswa. Proses pembiasaan membaca sendiri bisa dimulai saat awal jam pembelajaran. Bisa juga berupa jadwal kunjungan ke perpustakaan setiap kelas.  

Kemampuan menulis sebenarnya tidak begitu sulit apabila siswa sudah terbiasa membaca. Karena dari proses membaca itulah mereka menyimpan berbagai kosa kata dan sudah terbiasa dengan melihat susunan kalimat dari buku bacaan. Hanya saja, perlu adanya latihan yang berkesinambungan, dan bisa dimulai dari menulis hal-hal yang menarik bagi siswa sesuai dengan usia mereka.  

Keterampilan menulis bisa dimulai dari menulis di majalah dinding kelas, mading sekolahan, atau mungkin menulis artikel pada majalah yang diterbitkan sekolah tiap semester. Sebelum tulisan karya siswa dipajang atau diterbitkan perlu direview terlebih dahulu, sehingga mereka bisa mengetahui kekurangan dari tulisannya, untuk kemudian bisa diperbaiki.  

Kemampuan berbicara juga tak kalah pentingnya dari dua kemampuan diatas. Pasalnya, individu akan terlihat menonjol jika mempunyai keterampilan berkomunikasi dengan baik. Terlebih bisa berbicara lancar di muka umum. Faktor yang sering kali menjadi resisten adalah rasa minder, tidak percaya diri, malu dan takut ditertawakan teman.  

Perlu adanya latihan dan proses belajar terus-menerus bagi siswa agar mempunyai pengalaman dalam berbicara didepan publik. Tanpa adanya latihan, sulit bagi siswa untuk mengasah dan mengembangkan keahlian soft skill yang satu ini.  

Kegiatan berbicara bisa dimulai dari presentasi dan diskusi di kelas, pidato, wawancara, dialog interaktif antar siswa dan masih banyak lagi. Tidak hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia, tapi juga mapel lain bisa memberikan ruang pengembangan skill berbicara bagi siswa.  

Adapun kemampuan berhitung ini sudah ada mata pelajaran tersendiri. Yakni mapel matematika yang secara khusus mengkaji ilmu hitung dan selalu ada di setiap jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, dan SMA. Meskipun demikian, perlu adanya upaya lebih agar siswa bisa menyukai mapel tersebut. Karena dari rasa suka itulah maka kemudian akan timbul antusiasme dalam mempelajari matematika.  

Kemampuan berhitung akan selalu digunakan bagi setiap individu. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa untuk menunjang berbagai kebutuhan yang memerlukan pemecahan secara matematis dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi pelajar untuk tidak suka/tertarik dengan mapel yang satu ini. Mengingat manfaatnya yang besar bagi kehidupan mereka.  

Yang terakhir adalah kemampuan individu dalam memecahkan persoalan dalam keluarga, masyarakat, dan juga individu itu sendiri. Keterampilan problem solving perlu untuk dibiasakan dan dilatih sejak dini. Tujuannya agar para siswa bisa siap menghadapi realitas kehidupan dan menyelesaikan masalahnya sendiri, bukan malah lari dari masalah.  

Kemampuan penyelesaian masalah merupakan suatu proses pendewasaan bagi setiap individu. Dari masalah yang dihadapi, mereka bisa belajar dari pengalaman hidup agar nantinya jika menemukan persoalan dikemudian hari bisa menemukan solusi yang tepat.  

Harapannya ketika peserta didik lulus dari bangku sekolah, mereka siap untuk terjun dan bersosialisasi dengan masyarakat dan mampu beradaptasi dengan baik. Sehingga akan menciptakan generasi unggul dan siap dengan berbagai persoalan kompleks yang ada di tengah-tengah masyarakat, semoga.
Share:

Pramuka Penggalang SMPN 4 Pakenjeng Ikuti Seleksi Pramuka Garuda

 4pkh_sch.id_ Sabtu 1 Oktober 2022 bertepatan dengan hari kesaktian Pancasila sebanyak 15 orang Pramuka Penggalang SMPN 4 Pakenjeng yang terdiri dari 7 orang penggalang putra dan 8 orang penggalang putri mengikuti seleksi Pramuka Garuda yang bertempat di gedung Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Garut.

Kegiatan kali ini di ikuti oleh lima pangkalan gugus depan yakni ; SMPN 4 Pakenjeng, SMPN 1 Garut, SMPN 1 Kadungora, SMPN 1 Leles dan SMPN Qurrota Ayyun.

Pramuka Garuda

Proses seleksi pramuka garuda ini diawali dengan pengumpulan portofolio satu bulan sebelum pelaksanaan seleksi yang diverifikasi oleh tim penilai. Pada pelaksanaannya seluruh peserta mengikuti seleksi yang dimulai dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 15.30 WIB. Adapun mata uji kompetensi yang diujikan meliputi ; IPU dan IPK, wawancara, sandi dan semaphore, hasta karya (miniatur jembatan sederhana dan menara pandang, PBBAB, PPGD dan kreasi seni. 

Poto Bersama

Aceng Juhara, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan menyampaikan bahwa seleksi ini dalam rangka memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk adik-adik penggalang yang telah berproses dalam kegiatan kepramukaan di gugus depan serta lulus dengan hasil yang memuaskan dan diharapkan nantinya menjadi pioner tumbuh kembangnya pramuka di Wilayah Pakenjeng dan Kabupaten Garut pada umumnya.

Kegiatan tersebut didampingi langsung Mabigus yang juga Kepala SMPN 4 Pakenjeng Aa Kusdinar, S.Pd., M.Pd. Ka Aa mengungkapkan bahwa pramuka garuda merupakan pramuka yang memiliki keunggulan dan kelebihan. Untuk itu, diharapkan pramuka memiliki sikap mandiri, beriman dan bertakwa serta bernalar kritis dan terus berkarya, berkreasi sesuai karsa dan rasa yang dapat diwujudkan dengan berbakti sebagai Pramuka yang luar biasa, ujarnya.

Dokumentasi Kegiatan

Ucapan terimakasih juga Ka Aa sampaikan kepada seluruh pembina yang senantiasa mendampingi dan melatih para peserta tanpa lelah dan luhlah, semoga menjadi amal kebaikan bagi semuanya.

Perlu diketahui Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Pramuka Garuda diatur dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 038 tahun 2017 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Garuda.

dok

Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya, dan telah memenuhi persyaratan untuk menjadi Pramuka Garuda, berhak mengajukan permohonan kepada Kwartir melalui pembina gudepnya untuk dapat mengikuti uji kelayakan untuk dapat naik ke tingkatan Garuda. Setelah mengajukan permohonan, Kwartir akan mengevaluasi peserta didik itu tentang kelayakan, baik dalam segi mental, ataupun sisi kelayakan persyaratan. Setelah dinilai cakap dan memenuhi persyaratan, calon Pramuka Garuda akan wawancarai oleh tim penguji yang terdiri dari tokoh kwartir, gugus depan, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat.

=====



 

Share:

Follower

Find US

Download Aplikasi Android SMPN 4 Pakenjeng